METODE PEMELIHARAAN KADAL PANANA

Dalam pemeliharaannya dibutuhkan kandang yang lebih menitikberatkan ke panjang dan lebar dengan sedikit ketinggian dan dahan untuk memanjat karena pada dasarnya Kadal Panana bersifat terrestrial, akan tetapi masih suka memanjat terutama ketika fase bayi dan remaja. Untuk ukuran bayi hingga jouvenil, cukup dengan kandang berukuran 60x40x30. Sedangkan untuk ukuran dewasa bisa digunakan kandang berukuran 100x50x40 cm. Selain itu juga disediakan wadah berisis air untuk minum dan tempat berendam jika Kadal Panana merasa kondisi sekitar terlalu panas. Selain untuk berendam, air juga bisa sebagai penjaga kelembaban kandang. 

Untuk substrat, lebih disarankan menggunakan sebuk gergaji dan serasah-serasah buatan karena bisa menutup kotoran dan menyerap bau. Suhu dan kelembaban diusahakan sama seperti dialam dan bisa ditambahkan thermometer dan hygrometer untuk mengetahuinya, tambahkan pula dahan dan batu tempat berjemur yang diatasnya dipasangkan lampu sorot untuk basking, dalam hal ini minimal disediakan 2 jenis lampu, yaitu lampu heater sebagai sumber panas dan lampu penghasil UVB. Kandang sebaiknya transparan karena melihat lingkungan sekitar terus menerus bisa menyebabkan Kadal Panana terbiasa melihat ruang diluar kandang dan terbiasa melihat manusia dan membuatnya lebih kalem ketika dihandling, selain itu untuk Kadal Panana bayi membutuhkan tempat bersembunyi, handling sebisa mungkin dilakukan sering dan membiarkan Kadal Panana bebas berkeliaran dan tidak di handling secara paksa atau diganggu kegiatannya selama dikandang maupun di luar kandang, karena seiring bertambahnya waktu, kebiasaan kontak dengan manusia dan diperlakukan baik akan membuat Kadal Panana merasa tidak terancam lagi dengan keberadaan manusia dan terbiasa kontak dengan manusia.

Intinya, kandang yang baik adalah kandang yang dapat mencerminkan habitat aslinya ditambah lagi penanganan dan perawatan Kadal Panana secara hati-hati dan tidak terlalu memaksa kehendak sehingga Kadal Panana merasa nyaman dipegang oleh manusia.

Sakit yang biasa diderita Kadal Panana adalah MBD atau metabolic bone desease, biasanya dialami oleh Kadal Panana yang masih dalam masa pertumbuhan karena kekurangan kalsium. Gejalanya badan lemas, tidak bertenaga, jalan ngesot, tulang bengkok, pertumbuhan sangat lambat, lenjeh, dll. Lama Kelamaan bisa menyebabkan lumpuh ektremitas total. Penanganan adalah dengan mengasupkan makan berkalsium tinggi seperti ikan mas, telur rebus beserta cangkangnya, atau jangkrik dan pingkis yang ditaburi parutan kulit sotong atau obat supplement kalsium, selain itu juga agar lebih sering dijemur dibawah sinar matahari langsung (walaupun di kandang telah disediakan lampu UVB). Dan usahakan memberi makan mahluk hidup secara utuh agar asupan nutriennya seimbang. Untuk bayi tidak disarankan diberi makan buah apalagi yang mengandung fosfor tinggi seperti pisang. Tidak disarankan juga memberi makan daging mentah tanpa tulang dan atau suplemen kalsium serta telur tanpa cangkang.

Setelah berukuran dewasa, seperti reptil besar pada umumnya, respon makan yang terlalu besar akan mengakibatkan Kadal Panana merasa tidak nyaman ketika terlalu lapar dan berperilaku mengitari kandang, setelah memastikan didalam kandang tidak ada mangsa, Kadal Panana akan memaksa untuk keluar kandang dengan menggosok dan mendorong tutup kandang dengan mulut atau cakarnya sehingga dapat menyebabkan pembengkakan pada daerah labial hingga menyebabkan infeksi jika terjadi luka dan akhirnya sariawan atau mengakibatkan patahnya cakar biawak. Untuk menghindari itu, sangat perlu dibuat jadwal makan yang teratur sehingga Kadal Panana tidak mengalami over hunger. Dan sebagai antisipasinya, tidak disarankan bagian dalam kandang terbuat dari bahan yang mudah melukai kulit (contoh strimin, kayu yang belum dihaluskan, dll).

Penyakit lain yang sering timbul adalah obesitas, kaitannya dengan respon makan Kadal Panana yang sangat besar. Jika tidak diimbangi dengan basking dan handling yang cukup, bukan hal yang tidak mungkin Kadal Panana akan obesitas. Oleh karenanya disarankan kandang agar luas agar menyediakan ruang yang cukup untuk Kadal Panana agar berolah raga dan berjalan-jalan.

source : ular kita dan reptilx

JENIS-JENIS KADAL PANANA

Jenis dan Subspesis dari Kadal Panana :

MORFOLOGI, CIRI-CIRI DAN ANATOMI KADAL PANANA


















MORFOLOGI, CIRI-CIRI DAN ANATOMI KADAL PANANA
Spesies ini sering dikenal dengan nama kadal blutong (blue tongue, karena memiliki lidah berwarna biru), kadal panama/panana. Spesies ini merupakan anggota familia Scincidae (skink lizard) dengan genus yang mempunyai anggota beberapa spesies diantaranya T. gigas sendiri, T. scincoides, T. rugosa, T. occipitalis, dll. Dilihat dari familianya, hewan ini mempunyai familia dengan karakter pada umumnya memiliki ciri morfologi sisik sikloid yang berukuran relative besar dengan permukaan kesat kering, sisik kepala memiliki lempeng yang termodifikasi menjadi sisik dengan nama tersendiri, anggota familia Scincidae juga memiliki ekor cukup panjang bulat dan umumnya dapat melakukan autotomi, yang paling khas dari familia ini adalah bahwa familia ini memiliki area persebaran yang cukup luas dan umum ditemukan di area perumahan terutama di Indonesia. Sedangkan karakteristik spesies ini adalah leher pendek dan ekor berbentuk silindris dan padat, kepala seperti anak panah yang tumpul dengan lubang telinga besar, yang unik dari spesies ini adalah walaupun termasuk kadal skink terbesar, blutong memiliki ekstremitas yang kecil sehingga terlihat tidak proporsional dengan tubuhnya. Umumnya blutong memiliki motif banded pada tubuhnya dengan variasi warna yang sangat banyak, mulai dari coklat, hitam, kuning, krem, putih, abu-abu, dll.

Sedangkan dilihat dari anatomi, belum ada banyak penelitian yang mengemukakan anatomi spesies ini, tapi jika dilihat perbedaannya denga skink pada umumnya, blutong memiliki kebiasaan menjulurkan lidah, disini terjadi kontroversi yang mengatakan blutong memiliki organ Jacobson, jika dilihat dari perilaku menjulurkan lidah, blutong kemungkinan memang memiliki organ Jacobson, akan tetapi jika dilihat dari ukuran dan bentuk lidahnya hal tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut dengan mencoba melakukan pembedahan pada bagian caput blutong.
Dalam dunia perdagangan spesies ini dikenal dengan banyak variasi corak dan morph akibat permainan genetis secara invitro atau perkawinan galur murni dan kawin silang, akan tetapi pada dasarnya warna asli atau wild tipe adalah coklat muda sebagai warna dasar dan coklat tua hingga hitam sebagai warna coraknya.

source : ular kita dan reptilx

Klasifikasi Kadal Panana


















KLASIFIKASI KADAL LIDAH BIRU

Hierarki klasifikasi spesies tersebut bisa dilihat di bawah ini:
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Order : Squamata
Suborder : Lacertilia
Family : Scincidae
Genus : Tiliqua
Species : Tiliqua gigas

source : ular kita dan reptilx

Kadal Lidah Biru aka Blue Tongue Skinks aka Kadal Panana

KADAL LIDAH BIRU (Blue tongue Skink)
Bluetongue adalah salah satu family dari kadal (scincidae), banyak nama untuk hobis untuk memanggil jenis kadal ini yakni,bluetongue , panana , kadal lidah biru dan ular berkaki empat. Kenapa orang luar memanggilnya dengan bluetongue? Seperti yang kita liat bahwa kadal ini memiliki lidah berwarna biru pekat karena alasan ini pula, saudara – saudara kita di wilayah timur takut dengan kadal ini karena bahwasanya mereka menganggap kadal ini beracun dan mematikan.

Sistematik
Bluetongue sangat dekat dengan genus Cyclodomarphus dan Hemisphaeriodon. Semua spesis dari kadal ini dapat di temukan di daratan Australia dan terkecuali jenis Tiliquas Gigas yang dapat di temukan di papua dan beberapa pulau – pulau kecil di Indonesia, satu spesis lain yakni Tiliquas Scincoides dapat di temukan di pulau – pulau kecil di sekitar papua dan Australia, Tiliqua Nigrolutea hanya dapat di jumpai di Pulau Tazmania jenis ini berbeda dengan jenis lain yang biasa disebut pygmy blue-tongue, fisik mereka relatif besar (lebih dari 37cm panjangnya) dengan badan yang mengkilat, kaki yang pendek kepala yang lebar dengan gigi yang besar.
 
Ekologi
Banyak jenis kadal ini hidup di dasar lantai hutan ataupun gurun dan kadal ini beraktivitas pada siang dan malam hari, kadal ini tergolong omnivore yakni pemakan segala, terkecuali pygmy bluetongue yang lebih suka jenis arthropoda. Semua jenis kadal ini bereproduksi dengan cara ovovivipar, dengan jenis kadal pygmy bluetongue hanya melahirkan 1-4 ekor saja dan jenis laen dapat mencapai 5 – 24 ekor sekali melahirkan.
Spesis dan Subspesis 

Seperti yang diketahui jenis kadal panana ini tersebar dari wilayah daratan papua dan Australia dan juga pulau – pulau kecil yang ada di sekitarnya dan tidak menutup kemungkinan ada sepsis – sepsis yang terisolasi yang memeliki fisik dan patern yang berbeda dengan yang di daratan.

Berikut ini adalah jenis dan subspesis dari kadal panana ini :
• Tiliqua adelaidensis, (Adelaide) Pygmy Blue-tongued Skink
• Tiliqua gigas, Indonesian Blue-tongued Skink
o Tiliqua gigas evanescens, Merakue Blue-tongued Skink
o Tiliqua gigas keyensis, Key Island Blue-tongued Skink
• Tiliqua multifasciata, Centralian Blue-tongued Skink
• Tiliqua nigrolutea, Blotched Blue-tongued Skink
• Tiliqua occipitalis, Western Blue-tongued Skink
• Tiliqua rugosa, Shingleback (or Bobtail) Skink
o Tiliqua rugosa rugosa, Common Shingleback Skink
o Tiliqua rugosa aspera, Eastern Shingleback Skink
o Tiliqua rugosa palarra, Shark Bay Shingleback Skink
o Tiliqua rugosa konowi, Rottnest Island Shingleback Skink
• Tiliqua scincoides, Australian Blue-tongued Skink
o Tiliqua scincoides scincoides, Eastern Blue-tongued Skink
o Tiliqua scincoides intermedia, Northern Blue-tongued Skink
o Tiliqua scincoides chimaerea, Tanimbar Blue-tongued Skink

Breeding
Karena jumlahnya yang terbatas di alam, tidak salahnya kita mencoba untuk menernakanya. Selain kita dapat mengurangin exploitasi penangkapanya di alam, kita juga dapat mencoba menciptakan strain atau patern yang baru,albino,leucistic,amelanistic,paternless dan sebagainya.
Berikut caranya bagaimana awalnya untuk menentukan jantan dan betina bluetongue. Sampai sekarang belum ada cara yang pasti untuk menentukan kelamin bluetongue. Nah berikut ini cara dari pengalaman dan sharing dari temen – temen breeder.
Bluetongue yang siap kimpoi adalah yang sudah berumur 2 tahun baik jantan maupun yang betina, pilihlah indukan/biangan yang berkualitas dan sehat di tandai dengan kuku yang lengkap badan yang berisi. Season meeting bluetongue di tandai pada pertengahan bulan November sampai bulan februari atau maret ( sebagai catatan adanya perbedaan musim kimpoi akibat dari perbedaan letak penyebaran dan suhu lingkungan). Pada masa ini bluetongue akan mogok makan, pada saat ini jangan lupa untuk memberikan persediaan air. Sang jantan terkadang sangat agresif dan jangan memegang kadal panana pada saat ini. Pasangkan bluetongue jantan dan betina ( bias 1:1 atau 1:2 jantan 1 dan betina 2), jangan satukan jantan dan jantan pada masa ini karena jantan teramat defensive. Proses pembuahan di tandai dengan sang jantan mengigit tengkuk betina lalu memasukan hemipenis jantan ke betina dan sebagai jantan pada masa perkimpoian jangan memakai substrat apapun karena hemipenis sang jantan sangat lah sensitif, sedikit saja tersentuh dengan substrat maka dia akan marah dan juga akan mengganggu proses pembuahan. Jantan akan menarik perhatian betina dengan cara berkeliling di sekitar betina dan mencoba untuk mencumbu sang betina dan jika di terima betina jantan akan menaiki sang betina dan menggigit tengkuknya lama pembuahan biasanya sekitar 30 detik sampai beberapa menit.
Betina akan hamil sekitar 3 sampai 6 bulan tergantung spesisnya. Ketika bayinya lahir tunggu lah sampai beberapa hari sampai dia bias makan sendiri. Perawatanya sama dengan perawatan dewasa.

source : drh menyil

Kadal Panana, Kadal berlidah biru

KEGEMARAN manusia terhadap binatang piaraan dari hari ke hari kian nyeleneh. Mereka tak sekadar memelihara satwa-satwa piaraan ‘’konvensional’’, seperti anjing, kucing, maupun burung, tapi sudah melebar ke landak mini, kura-kura, reptil, dan sebagainya.

Ada beberapa reptil yang disukai penggemar, seperti ular, iguana, dan yang terbaru adalah kadal. Saat ini jenis kadal piaraan yang banyak dicari orang adalah blue tongue (Tiliqua gigas).

Sesuai dengan namanya, kadal ini memiliki lidah berwarna biru. Di alam bebas. satwa ini banyak dijumpai di Papua, Papua Nugini, Tasmania, dan Australia.

Kadal lidah biru berkembang biak dengan cara melahirkan (5-14 ekor anak). Induk betina bunting selama 3-5 bulan, kemudian melahirkan anak yang rata-rata panjangnya sekitar 13 cm. Saat dewasa, panjangnya mencapai 40-60 cm.

Selain keindahan warna lidahnya, blue tongue menjadi incaran kolektor karena kulitnya memiliki corak dan perpaduan warna yang apik.

Kulitnya memiliki perpaduan warna antara cokelat dan hitam, dengan garis penyekat putih yang tegas di antara kedua warna itu. Sedangkan ekornya berwarna putih.

Meskipun mengeluarkan suara desisan, blue tongue merupakan piaraan yang jinak dan mudah dipelihara. Dianjurkan memelihara satu ekor saja, karena blue tongue sering bertarung.

Pemeliharaan lebih dari satu ekor bisa dilakukan oleh penangkar. Penggemar bisa saja memelihara lebih dari seekor, asalkan dipelihara dalam kandang terpisah.
Kandang Ukuran kandang untuk anakan sekitar 60 x 30 x 30 cm3. Angka 60 cm adalah ukuran panjang. Tetapi lebih panjang sebenarnya lebih baik. Sedangkan untuk kadal dewasa, panjang kandang minimal 100 cm.

Bahan kandang yang ideal adalah kaca atau plexy-glass. Sedangkan bagian tepinya, atau penjepit kaca, bisa terbuat dari aluminium atau kayu.

Di dalam kandang perlu disediakan hiding box atau tempat ngumpet. Sedangkan di lantai kandang perlu dihamparkan pasir kalsium (pasir pantai), karena bahan ini merupakan substrat yang paling cocok untuk blue tongue.

Untuk mencegah agar pasir tak dimakan, sebaiknya pemberian pakan dilakukan di luar kandang (misalnya pada kandang terpisah atau secara outdoor). Sebab pasir yang termakan bisa menyebabkan penyakit di usus. Jika jumlah pasir yang termakan terlalu banyak, bukan tidak mungkin kadal akan mati.

Subtrat alternatif selain pasir pantai adalah karpet mobil yang sudah cuci bersih dan tidak bau karet lagi.

Tambahkan beberapa aksesoris kandang seperti cabang pohon dan batu-batuan, sehingga pemandangan di dalam kandang terlihat makin eksotik.
Sebagaimana satwa piaraan lainnya, kebersihan kandang harus selalu dijaga. Apalagi kadal suka kencing bersamaan dengan waktu berak.

Meski sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam kandang, ada baiknya Anda memberi kesempatan bagi dia untuk melakukan exercise di pekarangan atau taman.

Tapi hal itu hanya bisa dilakukan jika Anda selalu mengawasinya. Kalau tidak, bisa-bisa kadal lari bahkan keluar dari lingkungan rumah. Selain itu, jangan melepaskan kadal ketika di sekitarnya terdapat kucing atau anjing.
Makanan Blue tongue termasuk hewan omnivora. Jenis makanannya beraneka ragam, mulai dari serangga, hewan-hewan kecil, sampai buah dan sayuran.

Serangga yang bisa disajikan adalah jangkrik, ulat hongkong, dan superworms. Buah yang digemarinya antara lain pepaya, pisang, dan melon. Anggur juga bisa diberikan tetapi harus dibuang dulu bijinya.

Sayuran yang disukai antara lain wortel, buncis, taoge, selada, kacang polong, dan jagung. Tapi sebelum disajikan kepada blue tongue, sebaiknya sayuran direbus sebentar untuk mematikan bakteri-bakteri yang terkandung di dalamnya.

Khusus anakan blue tongue atau kadal dewasa yang pertumbuhannya lambat bisa diberikan aneka daging dan telur, anakan tikus (umur 2-3 hari), hingga dogfood dan catfood.

Tetapi pemberiannya jangan terlalu sering, karena pakan tersebut mengandung lemak jenuh yang tinggi sehingga susah dicerna secara sempurna.

Setiap pagi, blue tongue diberi kesempatan berjemur. Kalau makin sering dijemur, makin sedikit suplemen kalsium yang dibutuhkan. Air minum setiap hari harus diganti. Usahakan wadah air minumnya tak terlalu tinggi alias dangkal.

Di sejumlah petshop, kadal ini dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp 175.000 hingga 350.000 per ekor. Anda tertarik membelinya?


source: suara medeka (dot) com